Jamur merupakan jenis tumbuhan yang memiliki banyak sekali jenis, ada yang beracun dan ada juga yang tidak. Jika Anda penggemar makanan dari jamur, pasti Anda mengenali jamur portobello. Ya, jamus yang satu ini memang terkenal akan kelezatannya, terlebih banyak orang yang mengganti porsi daging pada menu barbeque mereka dengan jamur ini.
Namun siapa sangka bahwa jamur yang enak untuk dimakan ini dapat dijadikan baterai smartphone atau gadget lain di masa depan?
Ya, gagasan konsep baterai dari jamur ini dikemukakan oleh seorang ilmuwan yang bekerja di University of California Riverside, yang bernama Brennan Campbell. Pada gagasannya, ia mengungkapkan bahwa saat ini anoda (kutub positif) yang terkandung dalam baterai lithium ion pada smartphone terbuat dari bahan grafit, yakni sebuah material yang cukup mahal untuk didaur ulang serta dapat beresiko menimbulkan limbah beracun.
Oleh sebab itu lah, Campbell mencoba mencari alternatif lain sebagai bahan pengganti yang dapat digunakan sebagai baterai gadget. Setelah melakukan berbagai penelitian, akhirnya Campbell menemukan jamur portobello yang merupakan makanan biodegradable atau sebuah makanan yang dapat didaur ulang.
Menurut Campbell, struktur molekul pada jamur portobello ini cukup kokoh untuk menyimpan energi, sementara struktur pada jamur ini cukup berpori yang memungkinkan transfer energi menjadi semakin efisien, seperti yang dilansir dari Gizmodo, Sabtu (03/10/2015).
Pada keterangnnya yang lebih lanjut, bahan grafit pada baterai saat ini sangat mudah meluruh atau cepat rusak seiring penggunaan terus menerus dan karena pengisian yang berlebih (Overcharge). Sementara kandungan kalium dan konsentrasi garam yang terdapat pada jamur ini mampu meningkatkan kapasitas baterai seiring penggunaan waktu. Jadi semakin lama dipakai akan semakin meningkatkan kapasitas baterainya.
Lulusan S2 ilmu material dari University of California Riverside itu menambahkan, “Dengan bahan baterai seperti ini, ponsel masa depan mungkin akan mengalami peningkatan kapasitas baterai seiring dengan berjalannya waktu dan setelah banyak banyak digunakan untuk aktivitas sehari-hari, bukan penurunan seperti pada baterai konvensional”.
Campbell juga menjelaskan bagaimana cara kerja jamur ini jika digunakan untuk bahan baterai. Pada awalnya, lapisan mikrostruktur pada jamur portobello ini aka dipanaskan sehingga mengurangi kadar air didalamnya dengan suhu 500 derajat Celcius, setelah dipanaskan maka lapisan tersebut akan berubah menjadi carbon nanoribbons. Setelah menjadi carbon nanoribbons maka akan diuraikan dalam suhu 1100 derajat Celcius atau yang disebut dengan proses pyrolysis (diuraikan secara termokimia), yang pada akhirnya lapisan tersebut akan berubah menjadi porous carbon nanoribbons.
Ide gagasan ini memang masih dalam tahap penelitian dan pengembangan, dan ketika pada waktu mendatang jamur ini dapat diimplementasikan sebagai bahan baterai gadget, maka para petani jamur portobello harus mempersiapkan diri untuk memenuhi pesanan.
0 Response to "Siapa Sangka, Jamur Portobello Bisa Dijadikan Baterai Isi Ulang Di Masa Depan"
Post a Comment